Ada 15 Jenis Outlet Plug Yang Dipakai di Seluruh Dunia

Dalam aktifitas sehari-hari tidak lepas dengan peralatan yang disebut dengan colokan listrik atau electrical plug. Mengapa ada colokan listrik? Pertanyaan mendasar ini sering terlintas di benak kita. Colokan listrik ini di buat agar beban listrik seperti setrika, kipas angin, charger hp dan lain-lain dapat mudah berpindah tempat. Jadi tinggal dihubungkan dengan stop kontak terdekatnya.
Untuk anda yang akan berpergian ke luar negeri, ada baiknya juga tidak melupakan mengenai hal ini. Karena model stop kontak yang digunakan di tiap negara berbeda-beda tergantung standard yang diterapkan di negara tersebut. Jangan sampai hal kecil seperti ini menghambat aktifitas anda. Karena akan butuh waktu untuk mencari adapter yang cocok. Dan kadangkala harganya cukup mahal.
Pada saat ini terdapat 15 jenis colokan outlet listrik yang digunakan. Jenis variasi colokan listrik ini sangat baik untuk dipelajari sehingga dapat mempersiapkan converter atau adapter colokan listrik yang ada di suatu negara tersebut, yang cocok dengan colokan listrik peralatan yang kita punya. Penentuan jenis masing-masing colokan ini telah ditetapkan surat oleh US Department of Commerce International Trade Administration (ITA). Jenis solokan ini diurutkan sesuai alphabet, yaitu dimulai dengan type A, type B, type C dan seterusnya.

 Type A

Type B

Type C

  • Negara Pengguna : USA, Canada, Mexico dan Japan 
  • 2 pins
  • Tidak ada grounding
  • 15 A
  • Pada umumnya menggunakan tegangan 100 – 127 V
  • Socket ini cocok untuk dipasangkan dengan tipe A
  • Negara Pengguna : USA, Canada, Mexico dan Japan 
  • 3 pins
  • Ada grounding
  • 15 A
  • Pada umumnya menggunakan tegangan 100 – 127 V
  • Socket ini cocok untuk dipasangkan dengan tipe A dan tipe B
  • Negara Pengguna : Europe, South America & Asia
  • 2 pins
  • Tidak ada grounding
  • 2.5 A
  • Pada umumnya menggunakan tegangan 220 – 240 V
  • Socket ini cocok untuk dipasangkan dengan tipe C

Type D

Type E

Type F

  • Negara Pengguna : India 
  • 3 pins
  • Ada grounding
  • 5 A
  • Pada umumnya menggunakan tegangan 220 – 240 V
  • Socket ini cocok untuk dipasangkan dengan tipe C dan tipe D (Tidak aman untuk colokan tipe E dan tipe F)
  • Negara Pengguna : France, Belgium, Poland, Slovakia dan Czech Republic 
  • 2 pins
  • Ada grounding
  • 16 A
  • Pada umumnya menggunakan tegangan 220 – 240 V
  • Socket ini cocok untuk dipasangkan dengan tipe Ctipe E dan tipe F
  • Negara Pengguna : Europe & Russia, kecuali di negara UK dan Ireland 
  • 2 pins
  • Ada grounding
  • 16 A
  • Pada umumnya menggunakan tegangan 220 – 240 V
  • Socket ini cocok untuk dipasangkan dengan tipe Ctipe E dan tipe F

Type G

Type H

Type I

  • Negara Pengguna : United Kingdom, Ireland, Malta, Malaysia dan Singapore 
  • 3 pins
  • Ada grounding
  • 13 A
  • Pada umumnya menggunakan tegangan 220 – 240 V
  • Socket ini cocok untuk dipasangkan dengan tipe G
  • Negara Pengguna : Israel, the West Bank & the Gaza Strip
  • 3 pins
  • Ada grounding
  • 16 A
  • Pada umumnya menggunakan tegangan 220 – 240 V
  • Socket ini cocok untuk dipasangkan dengan tipe C dan tipe H (Tidak aman untuk colokan tipe E dan tipe F)
  • Negara Pengguna : Australia, New Zealand, China dan Argentina 
  • 2 atau 3 pins
  • 2 pins: tidak ada grounding atau 3 pins ada grounding
  • 10 A
  • Pada umumnya menggunakan tegangan 220 – 240 V
  • Socket ini cocok untuk dipasangkan dengan tipe I

Type J

Type K

Type L

  • Negara Pengguna : Switzerland, Liechtenstein dan Rwanda 
  • 3 pins
  • Ada grounding
  • 10 A
  • Pada umumnya menggunakan tegangan 220 – 240 V
  • Socket ini cocok untuk dipasangkan dengan tipe C dan tipe J
  • Negara Pengguna : Denmark dan Greenland 
  • Ada grounding
  • 16 A
  • Pada umumnya menggunakan tegangan 220 – 240 V
  • Socket ini cocok untuk dipasangkan dengan tipe E dan tipe F
  • Negara Pengguna : Italy dan Chile 
  • 3 pins
  • Ada grounding
  • 10 A dan 16 A
  • Pada umumnya menggunakan tegangan 220 – 240 V
  • Untuk yang 10 A socket ini cocok untuk dipasangkan dengan tipe Cdan tipe L.
  • Untuk yang 16 A socket ini cocok untuk dipasangkan dengan tipe L.

Type M

Type N

Type O

  • Negara Pengguna : South Africa 
  • 3 pins
  • Ada grounding
  • 15 A
  • Pada umumnya menggunakan tegangan 220 – 240 V
  • Socket ini cocok untuk dipasangkan dengan tipe M.
  • Negara Pengguna : Brazil
  • 3 pins
  • Ada grounding
  • 10 dan 20 A
  • Pada umumnya menggunakan tegangan 100 – 240 V
  • Socket ini cocok untuk dipasangkan dengan tipe C dan tipe N
  • Negara Pengguna : Thailand 
  • 3 pins
  • Tidak ada grounding
  • 16 A
  • Pada umumnya menggunakan tegangan 220 – 240 V
  • Socket ini cocok untuk dipasangkan dengan tipe C dan tipe O (Tidak aman untuk colokan tipe E dan tipe F)

Simbol

Simbol grafis ini adalah standar yang digunakan pada gambar arsitektur dan single line diagram untuk mewakili soket. Standar symbol ini digunakan untuk memberikan presepsi yang sama antara pembaca dan penulis/desiner.
Soket listrik umum
Multi Soket
Soket untuk telekomunikasi